SELAMAT DATANG DI DUNIA MATEMATIKA

20 Oktober 2009

Jangan Takut Tertawa

Ternyata tertawa bisa sebagai kebutuhan hidup. Banyak terapi penyakit dilakukan dengan membiasakan tertawa. Tentunya tertawa yang teratur, artinya kita tertawa karena memang ada yang perlu dan harus ditertawakan. Kalau nggak bisa bahaya he...he...he...
Orang yang takut/malu tertawa dan enggan membuat orang lain tertawa, bisa-bisa ia menderita penyakit GELOTOPHOBIA. Hah...!!! GAWAT!!!
Tertawa juga bisa sebagai cara mengukur kecerdasan seseorang. Semakin cerdas seseorang semakin pandai ia merespon cerita-cerita humor.
Ada empat golongan orang berkaitan dengan selera humor.
• Orang dengan selera humor minim adalah orang yang tak sekalipun tertawa ketika ada rangsangan humor.
• Orang berselera humor sedang sangat bergantung dengan suasana hati. Ia tertawa hanya sebatas "kadang-kadang".
• Orang berselera humor tinggi mampu membuat joke-joke segar dan memberikan respon sangat memuaskan terhadap rangsangan humor. Ia mampu membunuh kegalauan hatinya hanya dengan tertawa dan melucu
• Orang berselera humor kebablasan adalah orang yang kita kenal sebagai orang yang "cengengesan" dan "cengar-cengir" nggak bisa diajak serius.

Tertawa Bisa Sebagai Obat yang Terbaik

Adalah domapin, bahan kimia dalam otak yang bertanggungawab memicu otak untuk memulai tahapan mencerna suatu humor. Dopamin ini memungkinkan kita merasa nyaman saat kita tertawa. Beberapa studi mendemontsrasikan perbaikan kondisi kesehatan pasien yang kronis saat distimulasi dengan hal-hal lucu. Maka pepatah yang mengatakan bahwa tertawa adalah obat terbaik sungguhan terbukti.



readmore »»